Hukum Lokasi Tambak Udang
Selamat siang, apa kabar sobat.. saya harap baik-baik saja. Sebaik alam yang selalu semangat memberi pelajaran bagi kita. Pelajaran apa pun itu.
Kali ini kita akan berbincang tentang kaidah-kaidah penerapan budidaya udang dengan baik. Jangan ragu dengan kata hukum, karena dalam hidup ini kita harus mengacu pada hukum, termasuk hukum budidaya yang merupakan derivasi dari hukum alam. Kalau tak bersandar pada hukum, alam tak akan mengekor ke perintah kita, tak akan pernah menyajikan yang terbaik sesuai dengan keinginan kita. Olehnya itu, marilah kita sedikit mengungkit hukum alam itu..
Agar budidaya udang berhasil dengan baik, pada awalnya kita mesti memilih lokasi budidaya yang tepat. Yang tidak menanggung resiko tinggi dalam hal pemborosan tenaga, waktu dan juga materi (uang-red). Sekalian bahwa hukum alam pada tambak terimplikasi pada penetapan kualitas air yang tepat sesuai dengan biologi atau fisiologi spesies budidayanya. Tapi, kali ini diuraikan beberapa hal penting yang menunjang kualitas air yang baik.
Elevasi dan Karakteristik Pasang Surut
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah elevasi dan karakteristik pasang surut. Kemiringan tanah ini berkaitan dengan pengairan, penggantian air, dan pengeringan tambak menjelang musim tanam. Nah.. ini berimplikasi pada saat pengisian air, terkait dengan kapasitas air pasang, cukup dengan air pasang saja atau dengan bantuan pompa air, kemiringan tambak dan ketinggian tanggul.
Umumnya, lokasi dengan amplitudo pasang surut sedang (2-3 m) sangat cocok memanfaatkan arus pasang untuk pengisian air tambak. Sementara itu, lokasi dengan tinggi pasang surut 4 m, tidak cocok menggunakan air pasang karena hasur mengunakan tanggul yang lebar dan mahal untuk mencegah banjir selama air pasang.
Di samping itu, juga menyulitkan para pengusaha tambak, karena risiko perembesan air untuk menggerus tanggul sangat besar. Sebaliknya, jika lokasi pasang surut rendah, atau sekitar 1 m atau kurang dari itu, justru tak cocok untuk budidaya karena mekanisme pengisian air akan sulit untuk dilakukan. Jadi, tepatnya, pemilihan lokasi tambak tak lebih dari 3 m dan tak kurang dari 2 meter.
Pasang surut ini dipengaruhi oleh rotasi bumi dan posisi bulan. Semakin dekat posisi bulan dengan permukaan bumi, gravitasi terhadap air laut meningkat sehingga terjadi pasang. Jika perputaran bulan menjauh dari permukaan bumi, pengaruh gravitasi bulan terhadap air laut akan menurun sehingga permukaan air laut akan surut. Pasang tertinggi terjadi saat bulan purnama, sementara surut terendah terjadi pada saat periode bulan gelap.
Jenis dan Tipe Tanah
Hal penting kedua yang harus diperhatikan adalah jenis dan tipe tanah. Karena berkaitan dengan produktivitas tambak. Tambak yang baik mengandung tanah liat dan sedikit pasir atau lempung berpasir dengan komposisi pasir sekitar 20%. Tanah demikian cukup baik untuk membangun tanggul yang kokoh sehingga mampu menahan air dan tanah dasarnya tidak mudah retak ketika dikeringkan.
Tanah yang mengandung banyak pasir umumnya porous, yakni tidak mampu menahan air dan mudah hancur. Sementara tanah yang mengandung gambut, pada umumnya mengandung senyawa pyrit (FeS2). Senyawa pyrit akan beroksidasi dan menghasilkan asam sulfur (H2SO4) yang mengakibatkan pH tanah menjadi rendah sehingga pH air tambak ikut rendah.
Selain dari ranah dasar tambak, pyrit juga akan masuk ke tambak dari tanggul tambak ketika terjadi hujan lebat. Asam sulfur yang terbentuk akibat oksidasi pyrit tidak hanya memengaruhi pH air tambak, tetapi juga memengaruhi mineral tanah, yakni mengakibatkan terlepasnya besi (Fe) dan aluminium (Al) dari tanah, selanjutnya ion-ion mineral itu akan mengikat fosfat dan unsur hara penting lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan algae (pakan alami) sehingga tambak menjadi tidak subur.
Tanah tambak yang ber-pH rendah bisa diketahui dari kandungan senyawa pyrit-nya. Senyawa pyrit bisa dikenali dari adanya bercak di permukaan tanah berupa cairan berwarna merah karat. Selain itu, permukaan bagian yang berair memiliki lapisan seperti minyak berwarna kuning pucat atau merah karat. Lapisan itu pun akan terasa pahit. Bisa diketahui dengan mengambil sampel tanah secara acak yang mewakili semua bagian lokasi tambak, baik bagian permukaan maupun tanah dasar. Cara lain, yaitu dengan mengukur sendiri menggunakan kertas lakmus atau dengan pH meter (digital).
Iklim dan Cuaca
Faktor cuaca perlu diperhatikan karena berkaitan dengan kondisi suhu dan salinitas perairan. Lokasi tambak yang dipilih sebaiknya yang memiliki perbedaan yang jelas antara musim hujan dan musim kemarau.
Jika daerah yang dipilih memiliki periode kemarau yang panjang atau bisa disebut daerah kering, lantaran pasokan air tawar yang kuran. Dengan begitu perlu dibuatkan sumur air tawar sebagai suplai air tawar. Sebaliknya, di daerah yang terlalu banyak hujan, perlu dibuatkan sistem pembuangan air ganda (pembuangan air dari dasar dan permukaan tambak).
Selain itu, diperlukan juga sumur air asin untuk menyuplai air asin ke tambak ketika salinitas air tambak rendah akibat hujan.
Vegetasi
Jenis tanaman yang mendominasi mangrove bisa dijadikan indikator untuk memilih lokasi pembangunan tambak. Mangrove yang ditumbuhi pohon api-api (Avicennia marina) memiliki tanah yang baik dan tambak yang dibangun di daerah ini biasanya produktif.
Sementara itu, mangrove yang didominasi oleh pohon tanjang lanang (Rizophora apiculata), kayu merah (Rizophora mucronanta), nipah (Nypa sp), dan pohon-pohon lain yang memiliki sistem perakaran di permukaan tanah, biasanya berada di tanah asam yang kurang tepat untuk aeral tambak. Karena dapat menyebabkan pH rendah, juga sistem perakaran nipah dan tanaman lain mengandung tanin tinggi yang menyulitkan pembersihan tambak.
Polutan
Sebaiknya lokasi budidaya ditempatkan di lokasi yang bebas dari pencemaran lingkungan. Baik dari limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian.
Sosial Ekonomi
Untuk bagian ini, yang harus diperhatikan adalah harga tanah, sarana transportasi, ketersediaan listrik, keamanan, jarak dengan pasar, jarak dengan lokasi pembenihan dan pakan.
Demikianlah uraian ini, semoga bermanfaat..
Ditulis ulang dari buku “Budidaya Udang Windu Secara Intensif”
Karya Ir Khairul Amri, M.Si
Idham Malik
Takisung, Kalimantan Selatan
Karya Ir Khairul Amri, M.Si
Idham Malik
Takisung, Kalimantan Selatan
salam..
BalasHapussaat ini saya menjual CD cara budidaya udang yang benar. jika ada yang berminat silahkan hub.saya di 081-911857815 atau email rozi679@gmail.com. tersedia juga CD Agrokomplek lainnya di bid. PETERNAKAN, PERTANIAN,PERKEBUNAN, dan PERIKANAN. tinggal pilih yang sesuai dengan keinginan teman teman. download katalog CDnya di http://tinyurl.com/cdbudidaya2
terima kasih