Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2008

the next generator aquaculture 2008

Gambar

Mengenal Ikan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni)

Gambar
Oleh : Moh. Zamrud, S.Pi* Bila anda berkunjung ke kabupaten Banggai Kepulauan Propinsi Sulawesi Tengah tepatnya di bagian timur pulau Sulawesi, tentunya belum lengkap perjalanan anda kalau belum melihat salah satu spesies ikan hias laut endemik Indonesia yang penyebaran alaminya hanya bisa ditemukan di perairan Kepulauan Banggai yaitu Banggai Cardinal Fish (Pterapogon kauderni) atau dalam bahasa lokal dikenal sebagai ikan capungan Banggai. Sejak beberapa waktu lalu, spesies Banggai Cardinal Fish (disingkat BCF) ini mulai menarik perhatian dunia internasional seiring dengan adanya usulan dari negara USA memasukkannya ke dalam daftar lampiran CITES, suatu konvensi yang mengatur perdagangan internasional terhadap spesies flora dan fauna yang terancam punah. Namun dalam sidang negara-negara anggota CITES atau Conference of Parties (CoP) ke 14 pada tanggal 3 – 15 Juni 2007 lalu di Den Haag – Belanda, spesies ini berhasil diperjuangkan oleh delegasi Indonesia tidak masuk dalam Apendiks II CI

Kadarusman "Paris"

Gambar
Kadarusman, mahasiswa budidaya perairan Unhas. dosen di Akademi Perikanan Sorong. Sedang menyelesaikan studi S2 di Paris. lebih jauh mengenal beliau, bisa kunjungi Friendster kadarusman SPi. ( KLIK DISINI ) Kadarusman dengan latar Ville Marseille, Perancis

Ibu Yushinta, Sang Penakluk Kepiting

Gambar
KOMPAS.COM -Nyaris sepuluh jari tangannya pernah terluka dan berlumuran darah karena tercapit kepiting. Namun, dia tidak pernah kapok meneliti hewan yang bercangkang keras itu. Itulah Dr Ir Yushinta Fujaya MSi, dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, yang tengah memperjuangkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) terhadap sebuah karya penelitian tentang budidaya kepiting cangkang lunak. Kelembutan dan ketekunan perempuan kelahiran Makassar, 23 Januari 1965, ini membuahkan cara lebih elegan untuk menaklukkan kepiting. Dengan menyuntikkan ekstrak bayam pada tubuh kepiting, Yushinta membuktikan bahwa upaya melunakkan cangkang kepiting tak selamanya harus menempuh cara mutilasi. Bahkan, berkat metodenya ini, periode pelunakan kulit kepiting bisa dipersingkat dari biasanya 30-35 hari menjadi 16-20 hari. Selama ini, untuk melunakkan cangkang kepiting, nelayan biasanya menggunakan cara mencopot kaki-kakinya. Teknik mutilasi hewan berhabitat air pay