Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2008

Faktor Pembatas dan Lingkungan Fisik

Gambar
Konsep Faktor-faktor Pembatas dan Hukum Minimal Liebig Eksistensi dari keberhasilan suatu organisme atau kelompok organisme tergantung pada keadaan lingkungan yang sangat rumit. Suatu keadaan yang melampaui batas-batas toleransi disebut keadaan yang membatasi atau faktor pembatas. Faktor pembatas dapat mencapai nilai ekstrim maksimum maupun minimum dengan ukuran kritis. Faktor pembatas bervariasi dan berbeda untuk setiap tumbuhan maupun hewan dengan nilai ekstrim tertentu, sehingga terjadilah pengelompokan dan perkembangan serta penyebaran organisme tersebut. Liebig menyatakan bahwa jumlah bahan utama yang dibutuhkan apabila mendekati keadaan minimum kritis cendrung menjadi pembatas. Ditambahkannya bahwa cahaya, suhu, zat makanan dan unsur-unsur utama meyebabkan hilangnya vegetasi pada ketinggian tertentu di pegunungan atau hilangnya beberapa tumbuhan dalam wilayah yang dinaungi. Jadi penyebaran tumbuhan ditentukan oleh cahaya, suhu dan unsur hara yang tidak memadai. Liebig adalah se

Kepiting dan Kerabatnya

Gambar
Kepiting dan rajungan tergolong dalam satu suku (familia) yakni Portunidae dan seksi Brachyura. Cukup banyak jenis yang termasuk dalam suku ini. Dr Kasim Moosa yang banyak menggeluti taksonomi kelompok ini mengemukakan bahwa di Indo-Pasifik Barat saja diperkirakan ada 234 jenis, dan di Indonesia ada 124 jenis. Di Teluk Jakarta dan Pulau-pulau Seribu diperkirakan ada 46 jenis. Tetapi dari sekian jenis ini, hanya beberapa saja yang banyak dikenal orang karena biasa dimakan, dan tentu saja berukuran agak besar. Jenis yang tubuhnya berukuran kurang dari 6 cm tidak lazim dimakan karena terlalu kecil dan hampir tidak mempunyai daging yang berarti. Beberapa jenis yang dapat dimakan ternyata menimbulkan keracunan. Jenis yang paling populer sebagai bahan makanan dan mempunyai harga cukup mahal adalah Scylla serrata, kadang-kadang dikenal dengan nama kepiting, kepiting hijau atau kepiting Cina. Ukurannya bisa mencapai 20 cm. Capit pada jantan dewasa lebih panjang daripada capit betina. Kepiting

Asmi Citra Malina, Ikan Kerapu Jadi Inspirasi

Gambar
Kesenangannya pada laut sejak kecil mambawa Asmi Citra Malina meraih penghargaan Loreal Indonesia Fellowship for Women in Science untuk kategori life science. Penghargaan pretisius itu berhasil disabetnya berkat proposal penelitiannya berjudul “Analisa Penggunaan DNA Sintetik (CpG ODN) dalam meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus forskal)”. Setelah memenangi penghargaan itu dan mendapatkan bantuan dana dari pihak Loreal, diungkapkan Asmi, pada Januari 2009 mendatang, dia akan memulai penelitian yang akan memulai penelitian yang akan di Universitas Hasanuddin (Unhas) maupun di Institut Pertanian Bogor (IPB). “Pada manusia, DNA sintetik ini sudah sangat berkembang dan dipakai untuk terapi alergi, antikanker, dan penyakit infeksi dengan efek samping yang sangat minim sekali,” ungkap peneliti ketiga yang memublikasikan secara internasional kegunaan DNA sintetik ini pada ikan. Alasan memilih kerapu sebagai objek penelitian karena ikan tersebut me

Sterilisasi dan Disinfeksi

Gambar
Sterilisasi: pembebasan suatu benda dari semua organisme-organisme yang hidup, termasuk bakteri dan sporanya, secara kimia atau secara fisika. Disinfeksi: penggunaan germicidal chemical agent (zat-zat kimia germisid) untuk merusak atau membinasakan infektifitas potensial dari suatu benda/material. Disinfektan: zat yang mempunyai aktivitas antimikroba yang kuat (efektif terhadap semua jenis mikroba), yang membunuh semua atau hampir semua mikroorganisme patoenik, tetapi karena toksik terhadap jaringan hidup maka hanya dipergunakan untuk benda-benda mati (inanimate materials). Antiseptik: ialah zat yang menghalangi terjadinya infeksi dan oleh karena tidak toksik terhadap jaringan hidup maka dapat digunakan secara topikal. Perbedaan antara sterilisasi dengan disinfeksi: Dalam sterilisasi, suatu benda dibebaskan dari semua organisme secara kimiawi atau secara fisika; sedangkan dalam disinfeksi, infektivitas potensial dari benda/material yang dirusak/dibinasakan dengan menggunakan germicidal

Pengaruh Salinitas Terhadap Perkembangan Copepoda

Gambar
Copepoda adalah kelompok zooplankton yang memegang peranan penting dalam rantai makanan pada suatu ekosistem perairan. Dalam industri pembenihan ikan laut dewasa ini, copepoda mulai banyak dimanfaatkan sebagai pakan alami untuk larva ikan. Copepoda cocok sebagai pakan larva ikan karena selain mempunyai nilai nutrisi yang tinggi juga karena ukuran tubuh yang bervariasi sehingga sesuai tingkat perkembangan larva ikan. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa copepoda dapat meningkatkan pertumbuhan larva ikan laut yang lebih cepat dibandingkan rotifer dan Artemia (Lavens dan Sorgelos, 1996). Copepoda kaya akan protein, lemak, asam amino esensial yang dapat mempercepat pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh serta mencerahkan warna pada udang dan ikan. Keunggulan copepoda juga telah diakui oleh beberapa peneliti lain, karena kandungan DHA-nya yang tinggi, dapat menyokong perkembangan mata dan meningkatkan derajat kelulushidupan larva. Copepoda juga mempunyai kandungan lemak polar yang l

Energi dalam Ekologi

Gambar
Energi didefenisikan sebagai suatu kesanggupan untuk melakukan kerja. Untuk mengetahui prilaku energi perlu diketahui hukum-hukum termodinamika, yaitu: a. Hukum termodinamika pertama Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tak pernah bertambah atau berkuran (tak pernah diciptakan baru dan dihancurkan). Misalnya cahaya, adalah salah satu bentuk energi; untuk itu dia dapat diubah menjadi kerja, panas, atau energi potensial dari makanan. Tergantung pada keadaan, tetapi tak pernah berkurang jumlahnya. Sebagian dari energi cahaya yang menjadi energi panas dari tanah, menjadi energi kinetik dari pergerakan angin yang dapat melakukan pekerjaan memompa air. Energi tidak hilang dengan menaikkan air, tetapi menjadi energi potensial karena energi laten (tersimpan) dalam air yang menyebabkan air dapat dinaikkan dapat diubah menjadi beberapa tipe energi dengan membiarkan air jatuh kembali ke dalam sumur. Zat organik yang dihasilkan oleh aktivitas fotosintesis tumbuh-tumbuhan

Pewarnaan Benda-Benda Mikroskopik

Gambar
Semua zat-zat pewarnaan bakteri adalah produk sintetik, misalnya za-zat warna analin. Meskipun zat-zat warna sintetik bervariasi dalam sifat-sifat kimia dan sifat-sifat pewarnaannya, tetapi untuk tujuan praktek maka zat-zat warna dibagi ke dalam dua grup, yaitu 1) acid dyes (zat-zat warna sifat asam), 2) basic dyes (zat-zat warna sifat basa/alkalis). Bentuk garam daripada zat-zat warna tersebut adalah lebih muda melarut, penetrasi lebih baik dan warna lebih permanen. Acid dyes (zat warna asam) sifat warnanya disebabkan oleh anion, sedangkan basic dyes (zat warna basa) disebabkan oleh kation. Akan tetapi, reaksi sesungguhnya dari suatu larutan zat warna (dalam aqua) adalah tergantung pada beberapa faktor sehingga acid dyes bisa bereaksi basa, sedangkan basic dyes bisa bereaksi asam. Basic dyes mempunyai afinitas paling besar terhadap inti sel, barangkali karena sifat asam daripada material inti, sedangkan acid dyes mempunyai tendensi yang lebih kuat untuk berkombinasi dengan sitoplasm

Nama dan Kegunaan Mikroskop

Gambar
Mikroskopi Ialah pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop, singkatnya pemeriksaan mikroskopik. a. Light atau ordinary microscope (mikroskop cahaya atau mikroskop biasa) Kegunaannya: untuk melihat bentuk, gerakan dan komponen-komponen tertentu lainnya (kapsul, flagellum, spora) setelah diperlakukan secara khusus sebelumnya. b. Dark-field microscope mikroskop lapangan gelap. Mikroskop ini dilengkapi dengan suatu kondensor yang tidak memungkinkan adanya intensitas cahaya yang kuat sehingga dengan demikian bisa terjadi lapangan penglihatan yang kurang begitu terang (relatif gelap). Kegunaannya: untuk melihat gerakan-gerakan bakteri khususnya Treponema pallidum. Treponema pallidum memiliki gerakan yang khas, sehingga dapat dibedakan dari spesies Treponema yang lain. Dalam kaitan dengan rapid diagnosis dari penyakit kholera, mikroskop ini dapat digunakan. c. Electron microscope mikroskop elektron. Mikroskop ini mempunyai kekuatan pembesaran yang amat tinggi (puluhan sampai ratusan ribu kali

Pengaruh Pemberian Pupuk terhadap Pertumbuhan, Produksi dan Kandungan Karagenan Rumput Laut Kappaphycus striatum

Gambar
Rumput laut di sektor perikanan berpotensi menyumbang devisa sebesar Rp. 79,984 triliun pertahun (Dahuri, 2004). Tercatat ekspor rumput laut Indonesia telah menembus 21 negara di dunia selama tahun 2006, dengan total volume 12.900 ton senilai 4,8 juta US$ (Anonim, 2006).