Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

Metode Parafin untuk Histologi

Gambar
Metode ini sekarang banyak digunakan, karena hampir semua macam jaringan dapat dipotong dengan baik bila menggunakan metode ini. Kebaikan-kebaikan metode ini ialah sebagai berikut. Irisan dapat jauh lebih tipis daripada menggunakan metode beku atau metode seloidin. Dengan menggunakan metode beku, tebal irisan rata-rata di atas 10 mikron, tetapi dengan metode parafin tebal irisan dapat mencapati rata-rata 6 mikron. Irisan-irisan yang bersifat seri dapat dikerjakan dengan mudah, bila menggunakan metode ini. Prosesnya jauh lebih cepat dibandingkan metode seloidin. Kejelekannya ialah sebagai berikut. Jaringan menjadi keras, mengerut dan mudah patah. Jaringan-jaringan yang besar tidak dapat dikerjakan, bila menggunakan metode ini. Sebagian besar ensim-ensim akan larut dengan metode ini. Urutan-urutan kerja pembuatan sediaan irisan dengan metode parafin: fiksasi: pencucian (washing); dehidrasi; penjernihan (clearing); infiltrasi parafin; penanaman (embedding); penyayatan (section); penempela