KELUARGA MAHASISWA PROFESI BUDIDAYA PERAIRAN UNHAS

Pendahuluan Persoalan lingkungan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat moderen saat sekarang ini. Bila kita membaca atau mengamati berita di media cetak maupun elektronik, sepertinya hampir tiap hari kita disuguhkan berita-berita tentang perusakan lingkungan hidup mulai dari banjir bandang yang diakibatkan oleh adanya illegal logging, hilangnya beberapa pulau karena penambangan pasir laut, pencemaran air baik di perairan tawar maupun laut oleh buangan limbah domestik maupun industri, konsekuensi yang tidak diinginkan penggunaan biosida (mulai dari yang merusak kesehatan manusia sampai pada munculnya varitas atau spesies yang persisnten terhadap biosida), punahnya beberapa spesies di darat maupun di perairan akibat eksploitasi berlebih terhadap alam abiotik (pembukaan lahan-lahan perkotaan) maupun biotik (overfishing), rusaknya keseimbangan ekologis akibat penggunaan spesies-spesies rekayasa genetik baik dalam bidang pertanian maupun industri pengolahan limbah

Dear Editors Blog BDP UH kenalkan saya Kadarusman, Aqua 99 BDP uh. saya senang dapat menemukan blog adik adik tetapi izinkan saya meluruskan ketidaktahuan tentang persfektif : Prefecto, Presento by Aquaculturo itu adalah bahasa Italia, dan budaya Italia saya sangat berharap ditransfer, dikonversi ke dalam kultur bahasa Indonesia sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia saja. atau mencari kultur Bugis-Makassar, mungkin lebih tepat. setidaknya, saya tdk bermaksud mematahkan semangat tetapi justru ingin meluruskan demi BDP yang agung selamat berjuang dan tetap semangat salam KADARUSMAN Ph.D Scholar University Paul Sabatier Doctoral School S.E.V.A.B Office: IRD Gamet Centre de Montpellier 361, rue J.F. Breton - BP 5095 - 34196 Montpellier Cedex 5, France GSM.France. +33664 307 685 GSM.Indo.+6281210220725 snc.kadarusman@univ-tlse3.fr snc.kadarusman@gmail.com

Hingga kini, polemik mengenai kecerdasan masih sering kali menjadi bahan perdebatan. Terdapat beberapa maenstrem yang terbentuk dan saling menyerang, yaitu apakah kecerdasan itu bersifat lahiriah dan diturunkan, kecerdasan dibentuk oleh asuhan, atau kolaborasi keduanya. Dalam buku Genom, kisah spesies manusia dalam 23 bab, terdapat beberapa informasi penting mengenai polemik di atas. Matt Riedley, pembuat buku itu dengan cantik mengisahkan fenomena kecerdasan ini dalam uraian sejarah gen, lebih khusus lagi menempatkan gejala kecerdasan ini dalam bab kromosom ke-6. Sebelum melangkah lebih jauh, Riedley terlebih dahulu melakukan verifikasi bahwa “Gen itu tidak dihadirkan untuk menimbulkan penyakit. Bahkan jika sebuah gen menyebabkan suatu penyakit karena ‘rusak’ kebanyakan gen itu bukan ‘rusak’ melainkan hanya hadir dengan warna yang berbeda. Gen untuk mata warna biru bukan versi gen untuk mata cokelat yang mengalami kerusakan.” Dalam jargon genetika, mereka disebut alel yang berbeda – y