Ikan Sebagai Suatu Kelompok


Ikan mewakili kelompok tertua dari hewan-hewan tulang belakang, sisa-sisa fosil yang berasal dari Ordovicum (kira-kira 500 juta tahun yang lalu). Bisa dipastikan bahwa ikan merupakan kelompok yang paling beruntung karena memiliki sekitar 22.000 spesies, lebih banyak dari seluruh binatang bertulang belakang lainnya.


Mengingat hal ini, tidaklah mengherankan apabila ikan mempunyai jenis yang beranekaragam, yang beberapa di antaranya tercatat di bawah ini:
- Agnatha (belut),
- Elasmobranchidae (ikan pari, hiu),
- Crosspterygiidae (Latemaria, seekor binatang purbakala yang masih hidup),
- Teleostei (lebih 95% spesies yang ada sekarang), beraneka ragam ukuran (dari ukuran beberapa mililiter sampai beberapa meter), umur (mulai umur kurang dari satu tahun sampai lebih dari 100 tahun) akan dijumpai pada spesies yang berbeda.

Ikan mendiami hampir setiap bagian dari ekosistem akuatik dunia: tempat tinggal mereka menutup permukaan air sampai 3000 meter dalamnya, dan penghuni yang ada di dasar lautan ditemukan pada kedalaman 8000 meter. Mereka hidup di air tawar, air payau dan air laut, di daerah tropik, di daerah sedang dan kutub, dan bahkan kadang-kadang untuk sementara waktu mereka tinggal d suatu tempat yang ada di darat (climbing perch, walking catfish).
Tentu saja, perbedaan tempat tinggal ini juga membedakan ikan dalam hal bentuk, fungsi, dan prilaku, misalnya dalam hal:
- pernafasan: insang, organ-organ lunak.
- Cara makan (food intake): melalui isapan dan melalui saringan.
- Konsumsi makanan: pemakan tumbuh-tumbuhan, pemakan ikan, pemakan sebangsa kerang, dan sebagainya.
- Reproduksi/perkembangbiakan:
o sekali waktu, berapa kali dan terus-menerus sepanjang tahun,
o fekunditas rendah dengan telur yang besar dan fekunditas tinggi dengan telur yang kecil,
o tempat telur,
o ovipari.
- Prilaku: teritorial, berkelompok

Terpisah dari keanekaragaman ini, faktor paling utama dalam kehidupan ikan adalah air. Yang merupakan lingkungan hidup langsung bagi binatang-binatang air, mempunyai perbedaan yang nyata dalam hal sifat jika dibandingkan dengan udara sebagai lingkungan hidup langsung bagi binatang-binatang darat:
- tiap unit volume oksigen yang dikandung oleh oksigen hanya kira-kira 3% dari volume yang dikandung oleh udara,
- Kapasitas (daya muat) panas dari air kurang lebih 3000 kali lebih besar dari udara,
- Densitas (kepadatan) air yang spesifik kira-kira 800 kali lebih besar daripada udara, sementara,
- Kepekatan air kira-kira 60 kali lebih tinggi daripada kepekatan udara.

Perbedaan-perbedaan sifat ini menyebabkan ikan harus menyesuaikan diri, berlawanan dengan binatang yang hidup di darat.
Permukaan alat pernafasan yang besar, bersama-sama dengan prinsip yang berlawanan antara aliran darah dan air yang masuk melalui insang (atau adanya organ lunak untuk pernafasan dari udara) dan dalam kombinasi dengan kemampuan mengikat oksigen yang tinggi dari hemoglobin ikan akan mengatasi ketersediaan oksigen yang rendah dalam air.
Kapasitas panas yang besar dalam air merupakan mekanisme penyangga yang baik apabila terjadi perubahan tempratur di udara secara tiba-tiba. Akibatnya, ikan menjadi binatang yang relatif mempunyai sifat stenotermal. Fenomena ini bersama dengan sifat poikilotermik mereka menunjukkan kenyataan bahwa peranan tempratur lingkungan tempat mereka hidup merupakan hal yang penting.
Kepadatan ikan yang tinggi (yang sesuai untuk ikan) mengurangi pengaruh gaya berat pada pergerakan ikan, dan dapat melayani penyebaran spesies melalui telur dan larva (pengangkutan pasif karena arus dan perputaran angin). Air sebagai lingkungan hidup juga memberikan beberapa bentuk persepsi: kecepatan suara di dalam air empat kali lebih tinggi daripada di udara, sedangkan kemampuan hantaran suara yang cukup tinggi, khususnya di air laut memungkinkan adanya persepsi elekstris yang efisien.
Densitas yang tinggi secara relatif bersama dengan kepekatan air yang tinggi mempengaruhi cara makan. Dengan demikian, ikan telah mengembangkan cara makan yang lain, misalnya: pengisapan, penyaringan makanan-tidak seperti binatang yang hidup di darat.
Rasio kemampuan tenaga yang dihasilkan dengan tahanan air/perputaran di lingkungan perairan memungkinkan binatang-binatang air, tanpa bergantung pada ukuran, dapat mencapai kecepatan berenang antara 10 sampai 15 kali panjang badannya perdetik (Paramecium 0,01 km/jam, ikan tuna 75 km/jam).
Terpisah dari keanekaragaman dan penyesuaian dari ikan, ikan telah dan sedang digunakan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Ikan merupakan objek perburuan (ikan tangkapan) tetapi juga merupakan sumber usaha (budidaya) dan rekreasi (ikan hias). Ikan juga dapat menjadi binatang piaraan (ikan mas) dan dalam hal ini ikan bisa juga secara luas menjadi objek seni dan sesungguhnya memang pantas disebut ikan hias (beranekaragam ikan koi).

Bagawat Dam,
Diadopsi dari buku Perinsip2 Budidaya Ikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Istilah-Istilah Perikanan

Faktor Pembatas dan Lingkungan Fisik

Energi dalam Ekologi