PERIKANAN BUDIDAYA DUKUNG EKONOMI BANJARNEGARA

PERIKANAN BUDIDAYA DUKUNG EKONOMI BANJARNEGARA


KKPNews-Banjarnegara. Kabupaten Banjarnegara dikenal sebagai daerah penghasil produk perikanan budidaya di Jawa Tengah. Sebagai ikon dari Banjarnegara, perikanan budidaya menjadi salah satu pendukung utama bagi perekonomian daerah tersebut.
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Banjarnegara untuk lebih meningkatkan gairah masyarakat untuk terlibat dalam usaha perikanan budidaya adalah melalui kegiatan Parak Iwak, sebagai rangkaian Festival Serayu 2015 yang dipusatkan di Banjarnegara.
“Kegiatan Parak Iwak ini membuktikan bahwa perikanan dapat diintegrasikan dengan kegiatan Pariwisata dan Budaya, sehingga menarik untuk dilihat dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat”, demikian disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, di sela acara Parak Iwak, Minggu (30/8).
Ribuan warga Banjarnegara dan sekitarnya tumpah ruah untuk ikut serta dalam kegiatan Parak Iwak tersebut. Sekitar 3 ton ikan telah di siapkan di badan sungai Serayu untuk nantinya dapat di tangkap oleh warga.
Pesta Parak Iwak ini dapat diartikan sebagai wujud peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya sungai sebagai suatu habitat dan sumber penghidupan sekaligus penghargaan terhadap kelestarian lingkungan.
“Sungai sebagai salah satu perairan tempat hidup ikan harus kita jaga kelestariaannya. Jangan hanya mengambil ikan saja, tetapi juga harus diperhatikan kelestariannya sehingga dapat berlanjut sampai generasi mendatang”, terang Slamet.
Ia memaparkan, KKP memiliki program restocking ikan untuk menjaga kelestarian ikan asli suatu daerah sehingga dapat terus di manfaatkan oleh masyarakat. Ikan yang di restockingberasal dari usaha pembenihan atau usaha budidaya. Ini untuk mewujudkan perikanan budidaya yang berkelanjutan dan juga bukti kemandirian.
Slamet juga menambahkan bahwa pesta parak iwak akan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan sungai. “Lingkungan sungai yang terjaga akan menjadi sumber penghidupan dan juga sumber perekonomian baik dari sector perikanan maupun pariwisata”, pungkasnya.
Lebih Mandiri dengan GERPARIPeningkatan gairah masyarakat Banjarnegara dalam usaha perikanan budidaya telah berdampak pada meningkatnya produksi khususnya komoditas air tawar seperti Nila, Gurame dan Lele. Hal itu turut mendorong peningkatan kebutuhan pakan.
Selaras dengan Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) yang telah digulirkan oleh KKP, Kelompok Makmur Sejahtera, di Wanadadi, Banjarnegara, telah berhasil memproduksi pakan ikan mandiri, yang sebagian besar bahan bakunya adalah bahan baku lokal.
Keberhasilan Kelompok Makmur Sejahtera yang di pimpin oleh Bapak Azharudin ini merupakan bukti bahwa kerja keras dan kemauan yang tinggi, akan mampu menghasilkan sesuatu yang positif., Jawa Tengah.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, saat melakukan kunjungan ke lokasi produksi pakan ikan mandiri di Banjarnegara ini (29/8) mengungkapkan, GERPARI telah berhasil menumbuhkan jiwa kemandirian masyarakat.
Target produksi perikanan budidaya pada tahun 2015 yang mencapai 17,9 juta ton, diperkirakan memerlukan sekitar 4,9 juta ton pakan ikan/udang, dimana 60 persen nya diperuntukkan untuk budidaya ikan air tawar.
Menurutnya, untuk menekan biaya pakan dan meningkatkan margin pembudidaya, perlu ditanamkan jiwa kemandirian yang mendukung keberlanjutan usaha, sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan.
“Sebagai contoh di Kelompok Makmur Sejahtera ini. Dengan memanfaatkan bahan baku local seperti dedak, bungkil kelapa, bungkil kopra dan juga tepung tapioca, telah berhasil memproduksi pakan ikan nila dan gurame dan juga lele”, ungkap Slamet.
Pakan yang diproduksi ini telah di distribusikan ke pembudidaya di Kecamatan Wanadadi dan sekitarnya. Harganya pun terjangkau yaitu Rp. 5.500 per kg untuk pakan nila dan gurameh dan Rp. 6.000 per kg untuk pakan lele.
“Kita akan dorong pakan produksi kelompok ini untuk di daftarkan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga dapat di distribusikan ke luar daerah atau luar kelompok. Di samping itu, probiotik yang digunakan akan di uji di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, agar kualitasnya lebih terjamin “, papar Slamet.
Produksi pakan mandiri kelompok mandiri sejahtera saat ini adalah 250 kg per hari, karena terbentur keterbatasan alat dan mesin. “Kita akan dukung dengan alat mixer (pencampur) dan mesin penepung, sehingga produksinya per hari bisa meningkat dua sampai tiga kali lipat”, tambahnya.
Disamping itu, pihaknya juga akan mendorong untuk membentuk kelompok pakan mandiri yang terpisah dari kelompok pembudidaya ikan, sehingga bisa lebih fokus dan lebih maju. Hal ini akan terus dikembangkan dengan dukungan dari pemerintah daerah. (DS)http://kkp.go.id/index.php/berita/perikanan-budidaya-dukung-ekonomi-banjarnegara/

Komentar

  1. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua,SAYA IBU ERSIN Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    500 JT saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan KI Sunan Jati, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 HARI
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KI Sunan Jati
    kata BELIAU pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 2Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 2M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi KI Sunan Jati DI NOMOR 082_349_535_132
    agar di berikan arahan. jika ingin seperti saya coba hubungi KI Sunan Jati pasti akan di bantu Oleh Beliau

    BalasHapus

Posting Komentar

Salam; Perfecto Presento by Aquaculturo

Postingan populer dari blog ini

Daftar Istilah-Istilah Perikanan

Faktor Pembatas dan Lingkungan Fisik

Energi dalam Ekologi